menu
Close
TIM SQUASH SUMUT MATANGKAN TEKNIK PARA ATLET JELANG PON 2024

 

DELI SERDANG - Para atlet squash Sumatera Utara kini memasuki fase pemusatan latihan daerah (Pelatda) penuh sejak 5 Agustus 2024, di bawah pengawasan PB PON Wilayah Sumut dan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sumut. Fokus utama latihan kali ini adalah pematangan dan pemantapan teknik para atlet.

Pelatih squash PON Sumut 2024, Amansyah, menjelaskan bahwa saat ini latihan lebih banyak ditekankan pada pemantapan teknik. Menurutnya, hal ini sudah dilakukan sejak beberapa waktu yang lalu.

"Sejak dua bulan sebelum PON, porsi latihan fisik dikurangi, dan kami lebih banyak mengasah teknik. Teknik itulah yang kami poles, dan pemantapannya melalui latihan game-game. Mana yang kurang, terus kami evaluasi dan perbaiki," ujarnya baru-baru ini.

Amansyah pun menyebutkan bahwa para atlet squash Sumut saat ini tidak lagi melakukan try out atau uji tanding. Ia menambahkan bahwa tiga atlet yang berlatih di Malaysia akan kembali bergabung di Medan pada 3 September 2024. Meski menghadapi minimnya kompetisi dan fasilitas, Amansyah tetap optimis.

“Di Sumut, fasilitas squash hanya tersedia di Cemara Hijau. Kami maksimalkan kondisi yang ada. Delapan atlet kalau latihan semua di sini, frekuensi latihan berkurang. Maka semampu kami, yang bisa, kami kirim ke luar, ke Malaysia," ujarnya.

Amansyah menambahkan bahwa ketiga atlet yang berlatih di Malaysia tersebut menjalani latihan di Sports Centre, Seremban, Negeri Sembilan, yang merupakan pusat pelatihan bagi atlet squash terbaik di Asia bahkan dunia.

"Di Malaysia, untuk tingkat Asia Tenggara dan Asia, mereka adalah yang terkuat. Beberapa kali di SEA Games, Malaysia selalu meraih medali emas. Ada juga pemain Malaysia yang sudah berada di peringkat dunia, bahkan delapan kali juara dunia di kategori putri berasal dari Malaysia. Jadi, Malaysia adalah 'kiblat' squash di Asia Tenggara," tuturnya.

Namun, hingga kini, venue pertandingan squash untuk PON 2024 belum sepenuhnya rampung. Kondisi ini, menurutnya, cukup merugikan, mengingat tuan rumah seharusnya memiliki waktu lebih untuk melakukan uji dan adaptasi lapangan.

"Arena pertandingan belum bisa dipergunakan, karena baru Senin (19/8/2024) mulai dikerjakan pemasangannya," kata Amansyah, yang juga seorang dosen di Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Medan (UNIMED).

Meskipun menghadapi kendala tersebut, Amansyah tetap optimis dengan kondisi mental dan fisik para atletnya. Mereka memanfaatkan fasilitas yang ada di Kompleks Perumahan Cemara Hijau untuk terus menjalani latihan.

"Untuk latihan, kami masih tetap di Cemara dengan 12 sesi latihan per minggu," ucapnya.

Amansyah menegaskan bahwa timnya kini fokus pada latihan teknik, sementara latihan fisik hanya menyisakan sekitar 20 persen dari keseluruhan program.

"Di luar kendala, semua masih bisa berjalan dengan baik," ujarnya. Amansyah dan Rusli, pelatih lainnya yang juga alumni atlet squash PON Sumut, berharap bisa mengulang prestasi yang pernah mereka raih dengan membawa pulang medali emas pada PON 2024.

Pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Umum Pengprov Persatuan Squash Indonesia (PSI) Sumatera Utara itu mengatakan bahwa target mereka adalah dua medali emas di nomor beregu campuran dan ganda campuran. Selama Pelatda, para atlet menginap di Hotel Miyana, yang terletak di Jalan H Anif, dekat dengan lokasi latihan mereka di Kompleks Perumahan Cemara Hijau.

"Lokasi hotel dekat dengan lokasi latihan di Kompleks Perumahan Cemara Hijau," pungkasnya.

 

Berita Lainnya
Previous
Next