- Berita
- Arena
- 20 Agu 2024
MEDAN - Persiapan atlet angkat berat Sumatera Utara (Sumut) menjelang Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 terus berlangsung dengan intensitas tinggi. Sekretaris Umum (Sekum) Persatuan Olahraga Angkat Berat Seluruh Indonesia (Pabersi) Sumut, Rico Goncalwes Sirait, mengungkapkan sejumlah kendala yang dihadapi. Namun tetap optimis bahwa para atlet siap untuk melakoni tugasnya di ajang nasional tersebut.
"Saat ini, persiapan atlet angkat berat berada dalam tahap Pelatda khusus. Ada lima atlet senior ditempatkan di satu lokasi, delapan atlet ditempat di Gonzales Gym, Jalan Pasar 3, Medan,” ujar Rico, diwawancarai Senin (19/8/2024).
Menurut Rico, mental menjadi fokus utama dalam persiapan pada waktu yang semakin dekat dengan jadwal pertandingan angkat berat PON 2024, terutama bagi para atlet muda.
"Kami sedang mematangkan mental khususnya untuk atlet muda. Selain itu, kami juga fokus pada start angkatan tiga kali seminggu dengan harapan mereka bisa matang saat pertandingan. Target kami salah satunya di kelas 47 Kg atas nama Angel, harapannya langsung meraih emas, itu target kami," tegasnya.
Rico bersama Ketua Pengprov Pabersi Sumut, Hermansyah Hutagalung telah menyiapkan para atlet muda selama bertahun-tahun. Kehadiran oyara atket muda ini diharapkan bisa meraih medali lebih banyak untuk Sumatera Utara.
"Tinggal mentalnya yang perlu diperbaiki. Sebenarnya, untuk melatih mental harus ikut pertandingan. Masalahnya, tidak ada Kejurnas dan kami juga di pra-PON tidak main (langsung lolos PON 2024 sebagai tuan rumah). Dari 13 atlet, ada enam cewek dan tujuh cowok, khusus untuk junior masalahnya mental karena jam terbang belum banyak," ujar Rico.
Untuk mengatasi kendala mental tersebut, Rico bersama pelatih lainnya mengajarkan prinsip latihan yang intensif. Sebagai pelatih yang juga mantan atlet yang berpengalaman di PON, Rico punya jargon yang diharapkan jadi pedoman para atlet muda Sumut.
"Kami selalu tanamkan pada anak-anak, 'berlatihlah seperti bertanding, bertandinglah seperti berlatih'. Apa yang kau angkat di latihan, itulah yang kau angkat di pertandingan. Jangan beban. Jika hasil akhirnya melampaui angkatan itu bonus. Saat ini mereka benar-benar dikarantina," ujarnya.
Perkembangan yang dialami para atlet cukup signifikan. "Dari delapan atlet, tiga orang sudah melampaui rekor PON yang lalu. Maka target kami adalah tiga emas dari senior, dan dari delapan atlet junior ini kalau bisa empat sampai lima medali. Persaingan memang ketat karena kontingen lain juga latihan, namun kami optimistis,” kata Rico.
Namun, kendala lain juga dihadapi terkait peralatan. Baju atlet kategori squat dan bench press belum mereka terima.
"Kondisi peralatan belum sampai. Peralatan itu harus diuji dua bulan sebelum pertandingan. Kami khawatir saat tanding baju robek. Itu juga harus sudah dipakai di latihan. Peralatan sangat berpengaruh dalam menunjang performa," kata peraih medali angkat berat pertama untuk Sumut di PON 2012.
Rico berharap, tahun ini bisa menjadi jawaban dari kebuntuan selama hampir 40 tahun tanpa medali emas. "Semoga bisa menjawab kebuntuan selama hampir 40 tahun. Medali (PON) pertama aku sama Daud Gowasa 2012. Tahun 2016 dapat perak aku sama Dawud juga. Ini harapannya, delapan atlet ini bisa mendapatkan medali. Dari delapan ini 4-5 medali, tambah tiga senior, delapan medali setidaknya," harap mantan atlet Sumut peraih perak angkat berat PON 2016 itu.
Dengan persiapan yang matang dan tekad yang kuat, Pabersi Sumut optimis mampu meraih hasil terbaik di PON 2024 meski menghadapi berbagai kendala. 13 atlet angtay, berat Sumut di PON 2024 akan bertolak ke Aceh pada 13 September mendatang, sementara pertandingan kata Rico mulai digelar 15-20 September 2024.