DELI SERDANG - Tim kontingen Jawa Barat tak cuma menyiapkan peralatan atau perlengkapan untuk para atlet yang berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024. Mereka juga memiliki tim Psikologi untuk memfasilitasi para atlet.

Total ada sebanyak 17 psikolog yang dipekerjakan. Satu di antaranya bertindak sebagai koordinator, 10 psikolog ditempatkan di Aceh, sedangkan enam lainnya di Sumut. Hal itu sudah terlihat saat kontingen Jawa Barat melakoni pertandingan hari pertama.

Para atlet Jawa Barat tampil dalam cabor senam artistik di Gedung Serbaguna Disporasu, Deli Serdang, Rabu (28/8/2024). Para psikolog juga hadir di tribune memberi dukungan untuk pesenam Jawa Barat yang bertarung.

Kehadiran psikolog tentu saja untuk membantu para atlet Jawa Barat dalam menghadapi pertandingan. Pada momen tertentu, atlet bisa menghadapi kendala mental yang jadi hambatan yang bertanding.

"Biasanya ada kecemasan atlet saat bertanding di hari H. Baik junior maupun senior sama. Kami dihadirkan untuk membantu mengatasi itu," kata Rony Mohammad Rizal, tim adhoc psikologi Jawa Barat.

Rony menuturkan bahwa pihaknya menggelar kelas psikologi untuk para atlet. Ini berlaku untuk semua cabor. Ada tahap yang bisa dilakukan dalam kerja para psikolog.

"Pertama asesmen, bagaimana kondisi awal. Lalu, ada trearment pola-pola latihan mental. Yang ketiga konseling, yang bisa dilakukan dengan ngobrol empat mata," ujar Rony.

Di hari pertama ini, kebetulan hanya cabor senam artistik yang dipertandingkan. Tim psikologi Jawa Barat ini bisa hadir langsung untuk memberikan dukungan kepada para pesenam.

Saat jadwal sibuk datang nanti, ada kemungkinan dalam satu hari beberapa cabor dimainkan bersamaan. Hal itu membuat tim psikologi membagi tugas. Satu psikolog bisa menangani 7-8 cabor.

Ini menjadi ajang PON keempat bagi kontingen Jawa Barat menyediakan tim psikologi. Hal itu berdampak positif membuat mereka jadi juara umum dua kali pada edisi 2016 dan 2020.