BANDA ACEH - Jawa Timur merebut medali emas judo kategori Nage No Kata atau seni gerak putra. Emas diraih Suliswanto/Embun Cahyono setelah meraih nilai tertinggi 374,5 di babak final.

Suliswanto/Embun unggul atas pasangan Jawa Barat Amad Pandawa/Rafialy yang mengoleksi 364,5 poin yang harus dengan medali perak. Sementara Sumatra Utara yang menurunkan Fadly Ardiansyah Manik dan Krisjon Paningotan Simorangkir berada di urutan ketiga dengan 337 poin.

Perunggu lainnya jadi milik pasangan Jawa Tengah Eko Mulianto/Andika Chandra yang meraih 333 poin. 

Bagi Suliswanto/Embun medali emas ini sudah lama dinantikan. Soalnya mereka sudah empat kali ikut PON, namun belum pernah meraih emas dan kerap mendapatkan perak.

"Kita dari 2008 sudah berpasangan. Alhamdulillah sampai sekarang, tapi emas baru kali ini. Tadinya juara dua terus," kata Embun.

Mereka sudah ikut terjun ke PON di Riau pada 2012. Namun hingga sampai PON Papua, seluruhnya berakhir dengan perak.

"Di 2012 kita pertama ikut, tapi gagal, keberhasilan yang tertunda. 2016 kita kalah sama Jawa Barat (peringkat), 2021 di Papua kita kalah juga dari tuan rumah. Di tahun ini kita akhirnya berhasil," kata Embun. 

Padahal Suliswanto dan Embun sudah berlaga hingga di SEA Games sejak 2009 dan mendapatkan medali di ajang internasional. Namun medal emas PON memang selalu bikin Suliswanto dan Embun penasaran. 

"Di SEA Games pernah juara pada 2011 (Jakarta). Kejuaraan Asia pernah peringkat 3 tahun 2018," kata Suliswanto.

Demi target emas ini, Embun dan Suliswanto berlatih selama setahun terakhir mengikuti pelatda. Kerja keras mereka akhirnya berbuah hasil.

Ke depan, kedua prajurit TNI itu belum mengetahui apakah akan tetap berlaga di PON atau tidak. Meskipun saat ini belum ditetapkan batasan usia.

"Harapannya ke depan kita gak tahu, kita belum tahu ada batas usia atau tidak. Bisa dikatakan kita atlet paling senior. Paling tua. Alhamdulillah," pungkas Suliswanto.(*)