menu
Close
FOKUS PEMBENAHAN TEKNIS, TIM SQUASH SUMUT SIAP RAIH MEDALI EMAS

 

SUMATERA UTARA - Persiapan tim squash Sumatera Utara untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 telah mencapai 90 persen. Dengan semangat tinggi dan latihan intensif, tim yang terdiri dari delapan atlet berbakat ini ditargetkan meraih dua medali emas pada ajang bergengsi tersebut.

Sekretaris Umum Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Squash Indonesia (PSI) Sumatera Utara, Amansyah, mengatakan, kondisi kesiapan atlet squash Sumut saat ini berada di level 90 persen.

“Persiapan kami sudah mencapai sekitar 90 persen, tinggal pemantapan lagi ini, banyak simulasi-simulasi game. Ada beberapa atlet kami juga latihannya di luar, memang dipersiapkan untuk target medali lah, di Malaysia,” kata Amansyah saat ditemui di sela latihan atlet squash di Komplek Cemara Hijau, Deli Serdang, baru-baru ini.

Amansyah, yang juga merupakan pelatih tim squash PON Sumut, menambahkan bahwa tim mereka terdiri dari delapan atlet. Tiga di antaranya saat ini berlatih di Malaysia. Ke-delapan atlet itu terdiri dari enam putra dan dua putri. Mereka adalah Eri Setiawan, M. Wahyu Hidayah Nasution (latihan di Malaysia), Agung Setiawan, Jeri Sinurat, M. Syahrul, M. Fahrezi. Sementara itu untuk putri ada Fadhillah Aulia (latihan di Malaysia), dan Nathalia Natasya.

“Untuk latihan-latihan fisik tidak terlalu ditekankan lagi. Sekarang sudah berbalik, sekarang fisik tinggal 30 persen, tekniknya 70 persen. Teknik itu yang kami poles, kemudian pemantapannya itu latihan game-game seperti ini, mana yang kurang terus kita evaluasi, kita perbaiki,” ujarnya.

Amansyah mengatakan, tim squash Sumut sebelumnya telah difasilitasi oleh KONI Sumut untuk mengikuti tryout di Jakarta Open pada bulan Juni lalu. Namun, Amansyah mengakui bahwa squash di Indonesia, termasuk di Sumut, masih menghadapi tantangan minimnya kompetisi dan fasilitas.

“Di Sumut cuma yang ada (fasilitas squash) di Cemara Hijau, kondisi yang ada kita maksimalkan. Delapan atlet kalau latihan semua di sini frekuensi latihan berkurang. Makanya semampu kami, yang bisa, kami kirim ke luar (Malaysia). Kami ikutkan gabung dengan latihan, kita ikut gabung dengan pelatih di sana,” tuturnya.

Amansyah pun menjelaskan bahwa tiga atlet mereka berlatih di Sports Centre atau Komplek Sukan di Seremban, Negeri Sembilan, Malaysia, wilayah yang memiliki atlet squash terbaik tidak hanya di Asia, bahkan dunia.

“Di Malaysia itu untuk tingkat Asia Tenggara bahkan Asia, Malaysia termasuk negara dengan squash yang terkuat. Beberapa kali SEA Games itu Malaysia tetap mendapatkan medali emasnya. Ada juga pemain Malaysia itu sudah berada di rangking dunia, bahkan 8 kali juara dunia di kategori putri dari Malaysia. Atlet-atlet Malaysia sudah ke profesional, bermain di kejuaraan dunia. Asia Tenggara ini ibaratnya Malaysia 'kiblat' squash,” ujarnya.

Di sisi lain, keterbatasan anggaran termasuk minimnya kompetisi membuat tryout menjadi tantangan tersendiri. Namun, Amansyah berharap masih ada kesempatan tryout bagi atletnya jelang PON 2024, paling tidak di Riau.

“Harusnya tryout tapi karena keterbatasan anggaran mungkin, tempat, kalau di Indonesia ini di Sumatera saja yang ada hanya Riau kategori kuat, Palembang di bawah kami, Aceh di Sumedang. Ada rencana kami coba ke Riau, tapi kami lihat situasinya dulu” ujarnya.

Pada tryout lalu, Amansyah menjelaskan, kategori open belum berhasil meraih medali, namun di junior kelompok 17 berhasil mendapatkan perunggu. Untuk PON 2024, target mereka adalah dua medali emas di beregu campuran dan ganda campuran.

“Tidak tertutup kemungkinan di nomor-nomor lain pun kami akan berusaha, apalagi kami tuan rumah,” kata Amansyah yang merupakan dosen di Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Medan (Unimed).

Pelatih Squash PON Sumut, Rusli, yang telah menangani atlet lebih kurang dua tahun, menambahkan, atlet squash PON Sumut dia latih sejak awal, atau belum tahu sama sekali tentang squash.

“Ini sebenarnya atlet kami ini atlet awal sampai saat ini, mereka ini merasakan dari awal penggemblengan, dari yang tak tahu squash bagaimana, sampai seperti sekarang ini. Mudah-mudahan nanti bisa lebih baik lagi ya," ucapnya.

Amansyah dan Rusli, yang merupakan alumni atlet squash PON Sumut yang tampil pada edisi 1996 dan PON 2000 di Surabaya, telah mempersembahkan dua medali perunggu. Kini, mereka berharap dapat mengulang prestasi tersebut dengan membawa pulang medali emas pada PON 2024.

"Kami dulu meraih perunggu, harapnnya atlet binaan kami bisa lebih baik meraih emas di PON ini," tutur Amansyah.

Berita Lainnya
Previous
Next