- Berita
- Arena
- 10 Jul 2024
SUMATERA UTARA - Tersisa dua bulan menjelang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024, persiapan transportasi di wilayah Sumatera Utara terus digenjot. Dr. Agustinus Panjaitan, Ketua Bidang Transportasi Panitia Besar (PB) PON 2024 Wilayah Sumut, memastikan kesiapan armada dan prasarana pendukung untuk mendukung kelancaran event olahraga akbar di Tanah Air tersebut.
Saat diwawancarai baru-baru ini, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Sumatera Utara itu mengatakan, selain pengadaan unit armada, panitia juga menyediakan sejumlah prasarana pendukung.
"Selain pengadaan dan unit armada untuk sewa, kami pun menyediakan prasarana pendukung seperti rambu-rambu lalu lintas untuk membantu manajemen dan rekayasa lalu lintas di 10 kabupaten/kota yang menjadi venue PON ini," ujar Agustinus.
Agustinus menambahkan bahwa pihaknya bekerja sama dengan Dirlantas Polda Sumatera Utara untuk pengawalan angkutan-angkutan VIP maupun atlet-official yang membutuhkan pengawalan. "Kami sudah melakukan simulasi, Jumat (5/7/2024) lalu dengan kepolisian, Dishub, dan Liaison Officer (LO) untuk akomodasi dan transportasi, bagaimana kegiatan penjemputan mulai dari bandara, hotel, hingga ke venue," ungkapnya.
Simulasi ini akan terus dilakukan untuk menyempurnakan detail operasional. Selain itu, Dishub secara rutin bekerja sama dengan polisi melakukan penertiban jalan, terutama di ruas-ruas utama seperti Jalan Sisingamangaraja dan Jamin Ginting, untuk memastikan kelancaran mobilitas selama PON berlangsung.
"Kami sudah mengadakan rapat dengan sembilan kabupaten/kota lainnya seperti Langkat, Binjai, Tebing, Serdang Bedagai, Toba, Simalungun, Karo, Pematang Siantar dan Deli Serdang untuk memastikan dukungan kelancaran selama pelaksanaan PON, baik dari hotel ke venue atau sebaliknya," ucap Agustinus.
Khusus untuk wilayah Toba Samosir, Dishub menyarankan agar atlet dan ofisial tiba di Bandara Silangit untuk memudahkan mobilisasi, mengingat shuttle transportasi telah disiapkan dari Bandara Silangit.
Agustinus mengakui tantangan terbesar adalah memastikan armada transportasi memadai dan pelayanan tepat waktu. "Kami berharap waktu tunggu tidak lebih dari 30 menit agar konsistensi atlet dalam proses keberangkatan tetap terjaga," katanya.
Kendala lain yang dihadapi adalah ketidakpastian jadwal detail yang masih terus berubah. "Kami menyiapkan aplikasi transportasi Sumut yang memungkinkan kendaraan beroperasi sesuai jadwal pertandingan. Kami berharap jadwal tersebut segera final agar persiapan lebih optimal," ujar Agustinus.