menu
Close
BIKIN SEJARAH, PEBULU TANGKIS ACEH BANGGA DAPAT MEDALI UNTUK PERTAMA KALINYA DI PON

DELI SERDANG - Pasangan ganda putri asal Aceh Mutia Dita Ainul Baroroh/Rista Berlian Maharani mengaku bangga atas capaiannya yang tembus hingga semifinal sekaligus meraih medali perunggu setelah kalah melawan unggulan kedua Jateng Bernadine Anindya Wardana/Velisha Christina pada ajang PON XXI cabor bulu tangkis nomor perorangan di GOR PBSI Sumut, Rabu (18/9/2024).

"Bangga banget. Apalagi aku ini sepertinya kedua kali bikin sejarah. Pertama kami berdua di Kejurnas di Jakarta tahun 2023 dapat medali perunggu. Terus ini juga pertama kali Aceh ikut terus dapat medali perunggu. Jadi bangga banget," ucap Mutia saat ditemui setelah pertandingan.

Mutia mengaku, jika dalam kompetisi nasional Aceh memang masih kalah secara kualitas dari kontingen lainnya, terutama provinsi yang ada di Jawa, terlebih Jawa Tengah (Jateng) yang punya klub besar di wilayah itu.

"Karena memang dari kualitas sudah kelihatan kami ketinggalan. Karena saya merasa sama mereka (kontingen Jawa Tengah) latihannya juga sudah beda. Kami baru bersiap-siap, mereka rutin latihan. Kami juga baru latihan sekitar tiga bulan," ucap pasangan Mutia, Rista Berlian.

Kedepannya, Mutia berharap akan ada penerus dari Aceh yang bisa melebihi prestasi yang dibuatnya dalam PON XXI 2024 ini, karena dirinya akan segera gantung raket setelah gelaran ini berakhir.

"Kalau aku memang ini turnamen terakhir aku. Harapannya buat adik-adik di Aceh semoga ada yang termotivasi untuk bisa melebih saya dan kalau mau bertarung di tingkat nasional, mereka harus keluar dari Aceh untuk menimba ilmu," kata pebulu tangkis yang sempat mengenyam pendidikan di PB Djarum itu.

Sementara itu, pelatih bulu tangkis Aceh Fadhlul Hadi mengaku hasil perunggu memang yang terbaik buat provinsinya karena bulu tangkis itu masih dikuasai oleh tim dari Jawa.

"Kalau dibilang puas, ya juga enggak. Tapi ini yang terbaik buat Aceh dan juga kami tahu di sini yang masuk semifinal itu Jawa Sentral. Kami provinsi satu-satunya yang di luar Jawa, apalagi Sumatera, Aceh perwakilannya. Alhamdulillah, ini terbaik untuk Aceh," ujarnya.

Selain itu, dirinya menilai dalam permainan anak asuhnya tidak tertinggal jauh oleh pasangan ganda putri Jateng karena terlihat masih bisa mengimbangi Bernadine dan Velisha. "Saya juga melihat permainan tadi juga berimbang, tidak jauh-jauh sekali. Bahkan di set kedua mereka (Mutia/Rista) mengejar terus. Mungkin di akhir kehilangan fokus jadi akhirnya blunder," katanya.

Dirinya juga menilai, harapan kemajuan bulu tangkis Aceh saat ini akan mulai meningkat dengan adanya gelar dalam kompetisi nasional, dari Kejurnas hingga PON XXI.

"Harapan untuk bulu tangkis Aceh terbuka lebar, terutama karena kemarin sempat meraih perunggu di Kejurnas dan PON ini juga dapat perunggu," tuturnya.

Oleh karena itu, Fadhlul berharap adanya kerja sama antar-lini yang dapat meningkatkan kualitas pebulu tangkis Aceh termasuk dalam hal sarana prasana.

"Mungkin dari segi support, di Aceh masih kurang. Turnamen bulu tangkis juga jarang, tidak seperti di Jawa yang bisa sebulan sekali ada, untuk meningkatkan jam terbang. Semoga bulu tangkis di Aceh semakin baik," ucapnya. (*)

Berita Lainnya
Previous
Next