menu
Close
BANGKIT DARI CEDERA ACL, ARDIMAN ANTAR KALTARA RAIH EMAS DAN PERUNGGU DI BARONGSAI PON 2024

DELI SERDANG - Tim Barongsai Kalimantan Utara (Kaltara) mencatatkan prestasi gemilang di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh-Sumut dengan meraih medali emas pertama dalam cabang olahraga barongsai nomor taolu bebas dan perunggu di nomor kecepatan.

Namun, kemenangan ini tidak datang dengan mudah, terutama bagi Ardiman, salah satu atlet barongsai Kaltara, yang harus berjuang melawan cedera lutut yang sudah lama ia derita.

Ardiman mengalami cedera anterior cruciate ligament (ACL) pada kedua lututnya, yang menyebabkan robekan pada otot sehingga ia harus menjalani berbagai pengobatan, termasuk suntikan obat dan terapi medis yang intens. Meskipun cedera ini cukup parah, Ardiman tidak menyerah. Dengan dukungan alat pelindung khusus berupa decker dan perawatan yang terus berjalan, ia mampu tampil di ajang bergengsi ini.

“Cedera ini sudah saya alami cukup lama, dan memang sangat mempengaruhi performa. Tapi dengan suntikan obat dan dukungan decker di lutut, saya bisa bertanding. Pengobatan sudah jalan, meski tidak sepenuhnya pulih, tapi saya tetap optimis bisa memberikan yang terbaik,” ujar Ardiman setelah pertandingan di Martial Arts Arena, Sabtu (8/9/2024).

 

Penampilannya di nomor taolu bebas menjadi sorotan, terutama karena tim Kaltara menjadi yang terbaik dengan nilai 9,17. Perjuangan mereka tidak mudah, karena harus menghadapi tekanan dari tim Kalimantan Selatan yang sebelumnya meraih nilai 9,15. Namun, konsistensi dan fokus yang dibangun oleh pelatih Ferdi selama enam bulan latihan intensif, termasuk try-out ke Malaysia, membawa hasil maksimal.

 

“Kita sudah persiapan sejak enam bulan lalu, TC desentralisasi, lalu sentralisasi, dan try-out. Latihan kita sangat disiplin, terutama untuk menjaga konsistensi tim. Bersyukur, meski ada tekanan dari tim Kalimantan Selatan yang tampil bagus, kami tetap fokus dan berhasil meraih emas ini,” kata Ferdi.

 

Selain itu, kondisi fisik Ardiman yang belum sepenuhnya pulih membuat perjuangan tim Kaltara semakin berat. Ardiman mengakui bahwa cederanya menjadi tantangan tersendiri, tetapi semangat dan dukungan dari tim serta pelatih membantu mengatasi rasa sakit dan tekanan saat pertandingan.

 

“Cedera lutut ini memang bikin repot, tapi saya tidak boleh menyerah. Pelatih dan tim selalu memberikan support, jadi saya bisa fokus meski sakit kadang terasa. Hasilnya, kita bisa bermain dengan baik dan meraih emas, dan kebetulan tadi tidak sakit,” tambah Ardiman yang berposisi sebagai kepal barongsai itu.

 

Dengan keberhasilan ini, Kalimantan Utara mencatat sejarah baru dalam PON 2024. Kemenangan ini tidak hanya menjadi medali emas pertama dan perunggu untuk Kaltara di cabang barongsai, tetapi juga menjadi bukti bahwa dedikasi dan perjuangan dapat mengatasi segala rintangan, termasuk cedera fisik yang berat.

Berita Lainnya
Previous
Next