- Berita
- Arena
- 06 Sep 2024
DELI SERDANG- Kontingen Bali bersuka cita di Lapangan Kembar Kompleks Pemda Deli Serdang, Jumat (6/9/2024). Mereka langsung membuat lingkaran dan bersorak bersama. Suka cita itu seiring keberhasilan Bali mengawinkan medali emas di kriket nomor T20 Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara 2024.
Tim putri Bali yang lebih dulu memastikan meraih medali emas. Bermain di Lapangan 2, tim putri Bali berhasil mengalahkan Kalimantan Timur 70-68. Selang lima menit kemudian, giliran tim putra Bali yang memastikan diri meraih medali emas. Bermain di Lapangan 1, Bali mengkandaskan perlawanan Nusa Tenggara Timur (NTT) 84-82.
Sontak, para pemain putri Bali pun langsung berhamburan masuk ke Lapangan 1. Mereka merayakan keberhasilan Bali meraih medali emas baik di sektor putra maupun putri di kriket nomor T20.
"Kami datang ke sini dengan target membawa pulang medali emas. Senang rasanya hari ini meraih medali emas bersama dengan tim putri," kata Danilson Johanis Hawoe, kapten tim kriket putra Bali.
"Kami berusaha menikmati pertandingan. Melepaskan beban. Sebab, dengan status dihuni banyak pemain tim nasional terkadang membebani. Dan hari ini kami bisa meraih medali emas" imbuh Ni Wayan Sariani, kapten tim kriket putri Bali.
Meski berhasil mengawinkan medali emas di nomor T20, tapi tim kriket Bali tak mau berpuas diri. Sebab, medali emas dari nomor T2 baru awal bagi kontingen Pulau Dewata tersebut.
"Tugas kami belum selesai. Kami tidak mau terlalu percaya diri. Masih ada nomor-nomor lainnya yang juga harus kami menangi," sebut Pelatih Tim Kriket Putri Bali, Wayan Samuel.
"Kami tidak boleh berhenti sampai sini. Emas hari ini harus jadi motivasi kami untuk merebut medali emas di nomor lainnya," tambah Danilson.
Distribusi medali dari kriket nomor T20 ini bukan hanya menjadi milik Bali semata. Di sektor putra, NTT berhak dengan medali perak. Sedang medali perunggu jatuh kepada Jawa Barat dan Kalimantan Timur. Sementara itu, di sektor putri, Kalimantan Timur membawa pulang perak. Perunggu menjadi milik NTT dan Papua. (*)