menu
Close
AYAH, SUMBER KEKUATAN DI BALIK EMAS PON XXI LEICA AL HUMAIRA

Kesuksesan yang diraih oleh Leica Al Humaira Lubis di PON XXI Aceh-Sumut 2024 bukanlah perjalanan mudah, namun di balik prestasi gemilangnya, ada sosok penting yang senantiasa mendukung tanpa henti—ayahnya, Andi Lubis. 

Dalam debutnya di ajang PON, Leica mengejutkan publik dengan mempersembahkan medali emas untuk Sumatera Utara di kelas kumite -68 Kg putri. Kemenangan dramatis tersebut menjadi kado terindah, bukan hanya bagi dirinya, tetapi juga bagi ayahnya, yang terus berada di belakang layar mendorongnya untuk tetap berjuang.

Leica berhasil meraih emas setelah mengalahkan Annisa Rizkia dari Jawa Barat dengan skor tipis 2-1 pada babak final yang digelar di Gedung Serbaguna Universitas Negeri Medan (Unimed), Selasa (17/9/2024). Sebelumnya, perjalanan menuju puncak tersebut bukanlah tanpa tantangan.

Di perempat final, ia harus menghadapi unggulan dari DKI Jakarta, Ceyco Georgia Zefanya, atlet Pelatnas dengan ranking 5 dunia. Namun, semangat dan dorongan dari ayahnya membuat Leica tampil luar biasa, menundukkan Ceyco dengan skor ketat 5-4. Tak hanya sampai di situ, di semifinal, ia kembali tampil impresif dengan mengalahkan Monika Reswara Kartika Putri dari Jawa Timur dengan skor telak 3-0.

Di sejumlah momen, sang ayah yang bertugas mengabadikan sejumlah momen atlet FORKI Sumut di PON XXI lewat lensa kamera DSLR miliknya, termasuk buah hatinya Leica, tampak berusaha profesional dengan tidak memberikan ekpresi 'atau berakting 'poker face'. 

Namun ternyata, kehadiran langsung sang ayah memberikan motivasi tersendiri bagi atlet yang baru berulang tahun ke-20 pada 15 September 2024 lalu. 

Itu kenapa, keberhasilan ini tentu tak lepas dari peran besat Andi Lubis, ayah Leica. Sepanjang perjalanan PON XXI, Andi memilih menjaga jarak dengan putri bungsunya untuk memastikan Leica tetap fokus menghadapi tekanan kompetisi.

"Sudah seminggu ini saya tidak mengganggunya, bahkan mengobrol pun jarang. Saya enggak mau dia terganggu dan biar Leica lebih fokus saja," Ucap Andi saat diajak berbincang usai anaknya dipastikan meraih emas. 

Andi mengakui bahwa perasaannya sangat emosional sejak awal pertandingan. Melihat perjuangan putrinya yang terus bertarung, mulai dari babak penyisihan hingga final, ia tak bisa menahan rasa haru dan syukur. Kepada sejumlah awak media yang ada di media center cabor karate, dia meminta anaknya didoakan agar meraih prestasi terbaik. 

"Sebagai ayah, saya penuh emosional sejak dari babak awal. Alhamdulillah, Leica mantap dan tenang," katanya dengan suara bergetar.

Keputusan untuk memberi ruang bagi Leica fokus ternyata tepat. Dukungan yang diberikan bukan dalam bentuk tekanan, melainkan dorongan emosional dan spiritual yang menguatkan mental Leica untuk terus maju. Andi percaya bahwa proses ini adalah cara terbaik agar anaknya bisa mencapai potensi maksimalnya. 

"Saya tahu dia butuh ruang untuk berkonsentrasi, dan saya ingin dia bisa memberikan yang terbaik tanpa ada gangguan dari luar," lanjutnya.

Leica pun merasa bahwa dukungan ayahnya adalah salah satu kunci utama keberhasilannya di PON XXI. Meskipun jarang berkomunikasi selama persiapan, ia tahu bahwa ayahnya selalu mendoakan dan mempercayainya. 

"Ayah selalu support saya, bahkan ketika saya sempat ingin berhenti. Dia yang terus bilang, 'Ayo, kamu pasti bisa, sedikit lagi.' Dukungan itu yang membuat saya bertahan dan akhirnya bisa meraih emas ini," ujar Leica.

Medali emas yang diraih di PON XXI ini menjadi simbol perjuangan keras, baik bagi Leica maupun ayahnya. Kemenangan ini bukan hanya pencapaian atletik, tetapi juga bukti bahwa kekuatan dukungan keluarga bisa menjadi bahan bakar terbesar dalam meraih impian. Andi Lubis, dengan penuh haru, menyaksikan putrinya berdiri di podium tertinggi, memberikan kado emas tidak hanya untuk Sumatera Utara, tetapi juga untuk dirinya, yang hampir menyerah.(*) 

Berita Lainnya
Previous
Next