- Berita
- Arena
- 17 Agu 2024
BOGOR - Pelatih tenis meja Sumatera Utara, M. Andika, menyampaikan perkembangan para atlet Sumut yang akan bertarung di PON 2024. Saat ini, para atlet dari Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Sumatera Utara sedang berlatih di Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) Pengurus Besar (PB) PTMSI di Bogor.
"Sejak akhir bulan Mei lalu, atlet kami ada di pemusatan latihan nasional (Pelatnas) di Bogor. Ada beberapa atlet kami yang berlatih bersama pelatnas. Sebelumnya, kami coba menghubungi PB PTMSI apakah bisa menyisipkan tiga atlet yang di luar pelatnas, rupanya mereka welcome, syukur kami diizinkan," kata M. Andika yang diwawancarai via sambungan telepon seluler, Jumat (16/8/2024).
Atlet tenis meja Sumut yang ada di Pelatnas tersebut kata Andika terdiri dari dua atlet putri dan tiga atlet pria yang bukan atlet pelatnas. Mereka akan berada di Pelatnas hingga dua minggu sebelum PON, dengan jadwal kembali ke Sumut pada 20 Agustus.
Selama di Bogor, para atlet ikut serta dalam turnamen-turnamen nasional di Jakarta, termasuk kemarin Piala Pangkostrad, di mana beberapa atlet berhasil meraih prestasi walaupun membawa bendera klubnya, bukan Sumut
"Untuk saat ini persiapan anak-anak masih dalam kategori. Ada beberapa nomor yang kita targetkan," kata Andika.
Sektor-sektor tersebut meliputi ganda putri, ganda campuran, dan beregu putri. Jumlah atlet Sumut untuk PON kali ini adalah lima atlet yang akan mengikuti seluruh nomor pertandingan.
Andika juga menambahkan bahwa target mereka cukup ambisius, yakni meraih tiga medali emas. Namun, kondisi keterbatasan peralatan menjadi tantangan tersendiri.
"Dengan kondisi ketiadaan peralatan, walaupun ini bukan alasan, kami tetap akan berusaha meraih prestasi. Tapi, sektor lain harus memberikan dukungan juga," tuturnya.
Diakui Andika, kondisi yang dialami atlet tenis meja juga dialami atlet cabor lain. Namun, hal itu bukan hambatan untuk terus berjuang, bersiap untuk meraih prestasi bagi Sumut.
"Kondisi ini juga dialami oleh cabor lain. Senjata utama selain fisik dan kemampuan, untuk saat ini perlengkapan latihan masih milik atlet masing-masing. Kami berjuang terus, tapi memang peralatan belum ada kepastian. Harapannya, maksimal sebulan jelang PON alat sudah ada, atau minimal dua minggu sebelum PON peralatan sudah ada," tutur Andika.