- Berita
- Arena
- 02 Agu 2024
MEDAN - Sebanyak 10 atlet panjat tebing asal Sumatera Utara yang disiapkan untuk berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024 batal mengikuti tryout di Bandung, Jawa Barat.
Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Sumatera Utara, Drg. Yerzi Amri Rinjani, Sp.Ort, mengungkapkan alasan di balik keputusan tersebut.
Yerzi didampingi Sekretaris Umum, Roni Suganda, mengatakan, dalam pertemuan di Kantor Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumatera Utara, Kamis (1/8/2024), bahwa permohonan izin tryout tidak mendapat persetujuan karena terlalu dekat dengan pelaksanaan PON.
"Semula kami mau ikutkan atlet ke kompetisi nasional di Eiger Bandung dalam rangka 17 Agustus, mulai 14-17 Agustus. Sudah langsung (meminta izin) ke Pak John (Ketua KONI Sumut, John Ismadi Lubis), kami tidak dikasih izin karena terlalu mepet dengan PON,” ujarnya.
Lebih lanjut, Yerzi menyebutkan bahwa KONI Sumut khawatir kondisi fisik atlet akan menurun jika mengikuti tryout tersebut. Pihaknya pun sependapat dan mengikuti saran dari pihak KONI Sumut.
“Dikhawatirkan saat di PON justru performanya menurun dan tidak prima,” ucapnya lagi.
Sebagai gantinya, pihaknya akan memaksimalkan latihan bagi para atlet di Medan. "Saya rasa tetap memaksimalkan latihan. Pelatda penuh pada Agustus 2024 tetap di Medan. Keberangkatan rencananya pada 2 September tetapi belum tahu Pelatda penuh disentrisalisasikan di mana," kata Yerzi.
Saat ini, persiapan terus dilakukan dengan intensif. "Persiapan sampai dengan hari ini kami sudah Pelatda mandiri, sebulan terakhir sudah Pelatda mandiri karena Pelatda penuh belum, tapi kami sudah mulai sendiri. Kami udah pemusatan sudah menginap di satu tempat, masalah konsumsi sudah kami siapkan semua. Mengenai latihan terus masih intensif, pagi-sore 12 sesi, Senin-Sabtu, di Stadion Mini Pancing, di GOR Brimob untuk lead/bolder, Sampali. Di sini speed, poin standar internasional belum ada," urainya.
Pada Pra PON di Semarang, atlet panjat tebing Sumut berhasil meraih beberapa prestasi. "Di Pra PON Semarang itu speed WR beregu putri kami perunggu. Speed WR beregu putra di babak kualifikasi kami best time kami kalahkan Jateng waktu itu. Tapi memang faktornya banyak, keberuntungan, memang harus stabil betul, tak boleh terpeleset. Kami kalah di babak semifinal dari DKI makanya tak masuk final. Padahal DKI totalnya di bawah kami masih di tim beregu putra," kata Yerzi.
Yerzi menambahkan, target emas masih dipegang oleh tim beregu putra. "Target kami masih emas beregu putra, perunggu putri kami dapat di Pra PON tetap kami pertahankan. Sebanyak 7 putra 3 putri, kategori speed WR perorangan putra-putri speed WR beregu putra/putri, lead bolder putra," tuturnya.