- Berita
- Arena
- 11 Agu 2024
MEDAN - Menyongsong Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024, atlet cabang olahraga (cabor) Esport Sumatera Utara (Sumut) resmi memulai Pelatihan Daerah (Pelatda) Penuh di Jiyo Inn, Jalan Sampali, Kec. Medan Area. Namun, kendala utama yang dihadapi para atlet adalah kecepatan internet yang belum memadai di tempat Pelatda tersebut.
"Internet ini sangat vital, karena olahraga ini membutuhkan itu terutama soal kecepatan internet. Jika dari sisi itu saja kami masih kurang tentu selama Pelatda Penuh ini tentu anak-anak tak akan maksimal," ujar Ketua Harian Pengprov Esport Indonesia (ESI) Sumut, Max Wilander Simanihuruk, baru-baru ini.
Max juga menambahkan bahwa jika fasilitas internet tidak segera ditingkatkan oleh PB PON wilayah Sumut, mereka terpaksa kembali berlatih di sekretariat Pengprov ESI Sumut. "
"Karena melihat fasilitas internet di hotel masih kurang dan jika hal ini belum terpenuhi dari PB PON (wilayah Sumut) sesegera mungkin, ya pahit-pahitnya untuk sementara ini kami kembali berlatih ke sekretariat kami. Ke hotel hanya untuk menginap saja," tuturnya.
Selain masalah internet, Max menyoroti kebutuhan peralatan smartphone yang sesuai spesifikasi untuk berlatih.
"Selama ini kan masih memakai smartphone yang ada yang masih di bawah standar, jadi peralatan baru ini sangat kami butuhkan untuk persiapan menuju PON nanti. Jika nantinya smartphone yang standar ini sudah kami terima, anak-anak pun perlu adaptasi lagi," ujarnya lagi.
Pengawas dan Pendamping (Wasping) dari KONI Sumut untuk cabor Esport, M. Syahrir, memuji semangat para atlet meski di tengah keterbatasan.
"Anak-anak sangat luar biasa. Hanya saja persoalan yang kita hadapi Esport ini bukan seperti cabang olahraga pada umumnya, tapi ini adalah olahraga perpaduan antara teknologi dan digitalisasi. Jadi selama pelaksanaan Pelatda Penuh ini kami berharap PB PON wilayah Sumut dapat memenuhi keinginan-keinginan dari cabor ini," tutur M. Syahrir.
Syahrir menekankan pentingnya kecepatan internet dan perangkat yang memadai untuk persiapan PON.
"Misalnya perangkat peralatan seperti android (smartphone), harus terpenuhi speknya dan soal kecepatan internet ini juga. Ini tentu menjadi catatan penting. Kenapa? Karena saat bertanding di PON nanti hal-hal seperti itulah yang menjadi faktor utama. Selama Pelatda Penuh ini sangat dibutuhkan adaptasi. Apalagi cabor Esport ini merupakan kategori beregu, tentu kekompakan sangat dibutuhkan dengan support fasilitas yang mumpuni juga," ujarnya.
Diharapkan, dengan terpenuhinya fasilitas yang dibutuhkan, target dua medali emas dari cabor Esport di PON 2024 dapat tercapai.
"Kami harapkan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara melalui PB PON wilayah Sumut untuk sesegera mungkin menyiapkan hal-hal teknis tadi. Jika itu terpenuhi secepatnya, target dua emas dari cabor Esport mudah-mudahan bisa terpenuhi," tutur Syahrir.
Diketahui, cabor Esport PON 2024 akan mempertandingkan lima nomor pertandingan yakni empat kategori game mobile: Mobile Legends Bang Bang, PUBG, Free Fire, Lokapala, dan eFootball (konsol gim PS5). Selain itu, di PON 2024 nanti akan dipertandingkan dua nomor eksebisi yakni Honor of Kings dan Battle of Guardians.
Atlet Esport Sumut di PON 2024 nanti akan terdiri dari 25 atlet utama yang terbagi dalam lima regu, masing-masing regu terdiri dari lima atlet dengan satu pelatih di setiap regu, serta enam atlet di nomor eksebisi (lima atlet di nomor Honor of Kings dan satu atlet di nomor Battle of Guardians).





