- Berita
- Press Release
- 14 Sep 2024
Menjadi seorang atlet peserta Pekan Olahraga Nasional (PON) bukanlah perjalanan yang singkat. Seseorang harus melewati seleksi yang ketat di tingkat provinsi, bersaing dengan mereka yang terbaik.
Adalah Zihan, seorang peserta PON XXI Aceh-Sumut 2024, seorang pemain voli pasir dari Sumatera Utara. Bersama rekannya, Adelia, mereka mewakili Sumut-2 dalam cabang voli pasir putri.
Meskipun usianya baru 17 tahun dan masih duduk di bangku kelas dua SMA, Zihan sudah bermain voli sejak sekolah dasar dan menjadi anggota klub voli sejak SMP.
Zihan adalah anak bungsu dari tiga bersaudara, tinggal di Perumahan Tojai Baru, Sitalasari, Pematang Siantar, dan bersekolah di SMA YPK Pematang Siantar.
Selama lebih dari setahun terakhir, Zihan telah fokus berlatih voli pantai sebagai persiapan menghadapi PON. "Dalam persiapan untuk PON, kami menjalani latihan intensif selama satu setengah tahun di Training Center. Tinggal di asrama, dan setiap hari, dari Senin hingga Sabtu, kami melakukan latihan voli pantai," ujar Zihan saat diwawancarai di Pantai Situngkir, Pangururan, Kabupaten Samosir, Kamis (12/9/2024).
Pada hari itu, Zihan dan Adelia baru saja memenangkan pertandingan melawan tim putri Sumatera Selatan dengan skor 2-0.
Selain Zihan dan Adelia, dua rekan mereka, Rossa dan Liza, juga berlatih bersama di Training Center, Siantar. Rossa dan Liza bergabung dalam tim Sumut-1 dalam cabang voli pantai putri.
Seperti Zihan, mereka juga sudah mengenal voli sejak usia dini. Dan ini adalah pertama kalinya mereka terpilih ikut bertanding Pekan Olahraga Nasional yang digelar sekali dalam empat tahun.
Sebelum terpilih untuk berkompetisi di PON, Zihan telah mengikuti beberapa pertandingan voli di tingkat kotamadya dan provinsi Sumut. Zihan dengan tegas menyatakan sejak SMP ia memiliki tekad bulat untuk serius dalam dunia voli. "Satu-satunya cita-cita saya adalah menjadi atlet nasional," katanya.
Zihan mengakui bahwa ia harus mengorbankan beberapa mata pelajaran di sekolah karena fokus berlatih voli. Namun bagi Zihan, hal tersebut tidak menjadi hambatan dalam menggapai karirnya di dunia olahraga voli.
Meskipun Zihan dan Adelia kalah tiga kali dan hanya menang satu kali dalam empat pertandingan yang sudah mereka ikuti, mereka tetap merasa bangga karena, menurut Zihan, bisa terpilih menjadi peserta PON sudah merupakan prestasi yang membanggakan.
Zihan juga mengakui keunggulan atlet-atlet voli pantai dari Jawa, karena mereka telah fokus pada voli pasir sejak awal, sementara dirinya dan teman-temannya memiliki latar belakang voli konvensional yang dimainkan oleh enam orang.
"Kemampuan kami sebenarnya setara, tidak terlalu berbeda. Namun dalam hal teknik bermain voli pantai, dengan dua orang dalam satu tim, mereka lebih unggul,"jelaskan Zihan.
Dedikasi Zihan dalam bidang voli pantai sangat memukau, terutama mengingat usianya yang masih belia dan persaingan sengit di kompetisi seperti PON. Meskipun dihadapkan pada tantangan yang berat, Zihan tetap semangat dan gigih dalam latihannya.
Aspirasi Zihan untuk menjadi seorang atlet nasional sungguh ambisius dan menginspirasi, dengan pengalaman dari PON yang akan membentuk masa depannya. Meskipun terkadang mengalami kekalahan, Zihan tetap merasa bangga dengan pencapaian-pencapaian tersebut dan bertekad untuk meraih kesuksesan di dunia voli Indonesia. (PB PON XXI Sumut/Hayun Gultom)