LUBUKPAKAM - Agar tidak diketahui lawan mengenai strategi apa yang bakal diinstruksikan pelatih, maka seluruh atlet kriket putri Sumut mengacungkan jari ke mulut sebagai tanda diam jelang laga nomor T10 besok, Sabtu (7/9/2024).

Tindakan ini diambil untuk menyembunyikan strategi yang akan digunakan, mengingat kekalahan saat melawan tim DK Jaya pada laga T20 yang merupakan partai bergengsi kriket PON XXI/2024.

Kapten tim kriket putri Sumut, Ardianti Rizki Putri yang ditemui di Lapangan Cerdas Lubukpakam, Jumat (6/9/2024) mengatakan, kekalahan di nomor T20 merupakan pengalaman berharga bagi dirinya dan tim untuk dijadikan motivasi agar tak terulang di laga besok, Sabtu (7/9/2024) pada nomor tanding T10 dilapangan yang sama.

Menurut Rizki mengapa ia bersama rekan tim mengacungkan jari ke mulut, memang keinginan timnya untuk lebih tenang, sehingga tak terbaca oleh tim lawan yang selalu berseliwaran baik di luar areal pertandingan maupun di lokasi laga.

"Selain intruksi pelatih lebih tenang, kami juga tak ingin buka mulut sebelum bertanding. Sebab di laga besok, kami harus melaju ke babak final. Insya Allah doakan kami dapat emas lagi," katanya serius.

Sementara pelatih fisik kriket putri Sumut, Kiki Syahputro Lestiani membenarkan atlet di timnya harus diam dan tenang. Sebah pelatih utama meminta anak-anak untuk lebih santai dalam menghadapi laga di nomor T10.

"Walau laga besok sedikit lebih bisa, tapi anak-anak diminta tetap diam dan tenang. Namun harus jeli dalam bertanding mengingat lawan yang dihadapi nantinya belum diketahui," kata Kiki serius.

Menurut Kiki, semua lawan itu berat sehingga harus benar-benar dihadapi dengan penuh semangat juang tinggi."Makanya anak-anak terus kita genjot fisiknya disamping tehnik yang terus diarahkan pelatih dari Srilanka," pungkasnya mengakhiri. (PB PON XXI Sumut/Ayub)

Teks Poto : Para pemain kriket putri Sumut saat mengacungkan jarinya sebagai tanda diam usai berlatih diluar lapangan cerdas Lubukpakam. (PB PON XXI Sumut/Ayub)