- Berita
- Press Release
- 16 Sep 2024
MEDAN - Pelatih bulu tangkis Sumatera Utara (Sumut), Ahmad Hazim Adibi, menyoroti kekalahan yang dialami pemain-pemain bulu tangkis tuan rumah di babak 32 besar nomor perorangan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024. Meski baru babak awal, Sumut telah tersingkir, “kalah berjamaah” di hampir semua nomor, kecuali ganda putra yang meloloskan dua pasangan ke 16 besar.
Adibi menyebut satu di antara penyebab kekalahan ini adalah inkonsistensi dan kegagalan menjaga konsentrasi. Ia menunjuk kekalahan yang dialami pasangan ganda campuran Axxel Tan/Nurul Tetra Junia Matondang dari wakil Kalimantan Selatan, Ahmad Maulana Irawan/Tasya Novyana. Pada laga yang digelar di GOR PBSI Dispora Sumut, Jalan Pancing, Medan, Minggu (15/9/2024), itu Axxel dan Nia, sapaan Nurul Tetra Junia, kalah rubber game 21-13, 10-21, 19-21.
“Set kedua itu semuanya berantakan. Mereka sama sekali tidak tenang, tidak konsentrasi. Mereka kehilangan fokus dan sekaligus rasa percaya diri. Tidak berani bermain bola pendek dan panjang. Overall, permainannya tidak rapi hingga lawan bisa bebas menyerang. Padahal di set pertama mereka bisa dominan,” kata Adibi.
Ketidaktenangan makin kentara terlihat di poin-poin krusial set ketiga. Padahal menurut Adibi, saat itu Axxel/Nia sudah dapat ritme dan kembali ke permainan seperti di set pertama.
“Ketika lawan tiba-tiba mengubah pola dengan menerapkan drive dan bola panjang, ritme dan tempo mereka jadi berantakan lagi. Di poin-poin krusial, mereka kehilangan konsentrasi, melepas bola-bola tanggung dan akhirnya kalah,” ucapnya.
Meskipun kecewa, Adibi tidak sepenuhnya menyalahkan para atlet, terutama di nomor-nomor ganda, mengingat sebagian besar memang belum lama dipasangkan. Termasuk Axxel dan Nia. Keduanya baru berlatih untuk nomor ganda campuran kurang lebih satu bulan sebelum PON XXI.
Nia selama ini berlatih di PB Djarum dan lebih banyak bermain di sektor tunggal putri. Pun Axxel yang bernaung di PB Jaya Raya.
“Bermain ganda butuh adaptasi dengan pasangan untuk membentuk chemistry. Prosesnya tidak singkat. Untuk Exxel dan Nia kita lihat memang belum maksimal. Mereka potensial tapi butuh latihan bersama lebih lama. Butuh lebih banyak sparing juga,” kata Adibi.
Axxel sendiri mengakui kekalahannya disebabkan kurang fokus, ditambah kondisi fisiknya yang tidak 100 persen fit.
“Set pertama lumayan bagus tapi di set berikutnya kami seperti kehilangan fokus. Saya juga sebenarnya agak flu. Namun ini bukan alasan pembenaran. Kami butuh berlatih lebih keras lagi. Semoga ke depan makin baik,” ujarnya.(PB PON XXI SUMUT/ CHRISTOPEL)