menu
Close
Turnamen “Local Hero” E-Sport Khusus untuk Penonton PON XXI, Peserta   Membeludak

 

MEDAN - Ada pemandangan menarik dan tak biasa di Gedung MICC Jalan Gagak Hitam Medan, tempat digelarnya pertandingan-pertandingan cabang olahraga (cabor) e-sport Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut. Selasa (17/9/2024) venue ini lebih ramai dari hari-hari sebelumnya. Puluhan anak muda berkerumun di satu stand perusahaan operator selular.

Anak-anak muda ini bukan hendak membeli kartu perdana, atau mengisi paket internet dan sebangsanya, melainkan mendaftar untuk mengikuti turnamen bertajuk “local hero”. Turnamen ini memang ditujukan kepada para penonton cabor e-Sport PON XXI Aceh-Sumut.

Rizka, perwakilan perusahaan operator selular, mengatakan turnamen meliputi nomor e-football dan Mobile Legend yang menyediakan hadiah uang tunai, masing-masing Rp 250 ribu untuk kategori tunggal (solo) dan Rp 5 juta untuk grup.

“Kita menyediakan kuota 16 orang kategori tunggal untuk e-football dan lima grup untuk Mobile Legend. Khusus untuk e-football kami menyediakan fasilitas berupa perangkat PlayStation (PS) 5 dan TV layar datar,” katanya.

Turnamen digelar tiap hari mulai dari pukul 14.00 WIB sampai 21.00 WIB. 

Mekanisme turnamen

Perwakilan penyelenggara turnamen, Abdul Gani, menjelaskan “Local Hero” terdiri dari dua tahap kompetisi yakni fase grup dan fase final. Pada fase grup atau penyisihan, para peserta dibagi ke dalam tiga grup dengan laga-laga yang digelar pada hari Jumat, Sabtu, dan Minggu mendatang. Dilanjutkan, tiga hari berikutnya di Senin, Selasa dan Rabu.

“Setelah diperoleh nilai dari hasil pertandingan ketiga grup tersebut, selanjutnya nilai grup diakumulasi sebagai poin grup per-grup. Dua peserta dengan jumlah poin tertinggi lolos ke fase final yang digelar tanggal 19 September untuk mendapatkan hadiah uang tunai bernilai total Rp 5 juta,” ucapnya.

Gani yang menekuni e-sports sejak lima tahun belakangan mengemukakan peserta yang mendaftar mengikuti turnamen ini berasal dari berbagai komunitas gamers di Medan. 

“Ini salah satu cara kita dalam mencari bibit baru untuk atlet-atlet e-sport Sumut yang potensial. Responsnya sangat bagus. Peserta membeludak. Memang, kami telah menginformasikan tentang adanya turnamen ini lewat media sosial dan broadcast di grup-grup WhatsApp dari sepekan lalu,” ujarnya seraya menambahkan, banyaknya jumlah peminat membuat panitia akhirnya terpaksa mengambil kebijakan untuk melakukan pembatasan jumlah peserta.

“Animonya sangat tinggi hingga panitia terpaksa harus membatasi peserta agar tidak terlalu membludak. Selanjutnya, para pemenang turnamen ini akan kami bina agar ke depan dapat menjadi atlet e-sport andalan Sumut,” katanya.(PB PON XXI SUMUT/Laura Silalahi)

 

Berita Lainnya
Previous
Next