- Berita
- Press Release
- 18 Sep 2024
DELISERDANG - Manajer tim karate Jawa Tengah (Jateng), Bambang Wiryawan menilai, pada pelaksanaan PON XXI Aceh-Sumut 2024 khusus untuk cabang olahraga karate, perangkat pertandingan seperti wasit dan juri sudah menunjukkan perubahan yang drastis dengan bersikap fair. Tak hanya itu, persaingan prestasi para karateka di PON kali ini sudah cukup merata.
Hal itu dikatakannya kepada wartawan, Selasa (17/09/2024) di sela menyaksikan pertandingan cabor karate di Gedung Serba Guna (GSG) Universitas Negeri Medan (Unimed).
"Saya melihat sejak dimulainya pertandingan cabang olahraga karate di PON 2024 ini, seluruh perangkat pertandingan yakni kepemimpinan wasit dan juri telah terjadi perubahan yang sangat drastis, dari pelaksanaan PON sebelumnya. Lihat saja, pertandingan nomor kata dan kumite dilangsungkan kemaAnugrahrin, wasit dan juri telah bekerja secara baik dengan memberikan penilaian yang fair, tanpa ada memihak salah satu karateka mana pun. Mereka menilai lebih realistis," sebutnya.
Dalam persaingan di cabang olahraga karate di PON ini, Bambang Wiryawan juga menyatakan, perkembangan dalam pembinaan karate di seluruh provinsi di Indonesia sangat berkembang, sehingga pada PON XXI Aceh-Sumut 2024 persaingan telah cukup merata.
"Lihat saja, yang selama ini provinsi Nusa Tenggara Timur (NTB) di setiap pelaksanaan PON tak pernah meraih medali, di PON ini mereka mendapatkan medali. Begitu juga karate dari provinsi baru Papua Pegunungan juga bisa bersaing di PON ini. Jadi, saya rasa olahraga karate tidak dikuasai lagi oleh Pulau Jawa, yang selama ini terjadi," ujarnya.
Namun, sang manajer tim Jawa Tengah ini pun sedikit mengkritik dan memberi masukan kepada pihak panitia penyelenggaraan PON XXI Aceh-Sumut 2024, bahwa secara keseluruhan pelaksanaan PON ini khusus untuk cabor karate sudah cukup baik. Tetapi ada pula yang harus menjadi perhatian jika ingin melaksanakan eventbbesar seperti ini, yakni mengenai fasilitas yang akan digunakan.
"Saya hanya memberi masukan saja kepada pihak penyelenggara, fasilitas yang digunakan cabor karate di PON ini cukup memadai, namun masih ada yang harus diperbaiki yakni atap bocor. Seperti hari pertama saya sampai di sini saat meninjau venue, kebetulan hujan ada 15 titik atap yang bocor. Dan kemarin pertandingan sempat terhenti, disebabkan listriknya padam. Itu saja yang harus menjadi perhatian pihak penyelenggara. Secara keseluruhan ya sudah baik," pungkasnya.(PB PON XXI Sumut/Abdul Hakim)